CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Kamis, 04 September 2008

Implementasi Sistem Informasi pada VLM

VLM (Virtual literature Management) adalah sebuah perusahaan print Communications ternama yang memanfaatkan tekhnologi internet dan pencetakan digital mutakhir. Dengan fasilitas yang dimilikinya, memungkinkan para penlanggan untuk menghasilkan, melihat dan memesan bahan-bahan pemasaran (marketing collateral) tertentu sepenuhnya secara on line.

Dengan aplikasi berbasis web yang unik ini, tanpa biaya pengiriman, VLM juga dapat mengkostumisasi, menyetujui dan menerima pesanan pelanggan secara on line. Pelanggan dapat memastikan jumlahnya, stok kertas dan metoda distribusi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pelanggan. Dengan perangkat dan interface yang canggih, mumungkinkan para pelanggan untuk mengupload berbagai format file, antara lain PDF, power Point ataupun word. Sistem ini sepenuhnya terkostumisasi sehingga pelanggan dapat memilih fitur yang susai dengan kebutuhan.

Pada awalnya VLM dibangun oleh Gerard Malone (senior) tahun 1967 berupa perusahaan percetakan tradisional. Pada tahun 1976, VLM yang bermula sebagai perusahaan Graphic Reproduction berkenalan dengan teknologi maju dengan membeli scanner otomatis yang pertama buatan Eropa.

Tahun 1988 Graphic Reproduction mengembangkan sistem pewarnaan komputerisasi untuk kalangan bisnis buku-buku komik Amerika. Kemudian pada tahun 1990, bidang kerja ini dilakukan secara terpisah oleh perusahaan baru, yaitu Graphic Color Works Ltd, yang melayani industri buku-buku komik. Namun kemudian pada tahun 1998 dilakukan merger antara Graphic Reproduction dan Graphic Color Works Ltd, dan berupah menjadi Virtual Literature Management (VLM).

Perubahan bermula pada tahun 1999, perusahaan memutuskan untuk membangun sistem percetakan on line terpadu yang memungkinkan para pelanggan dapat secara cepat membuat dokumen dan memesannya kepada VLM, tanpa perlu interaksi dari VLM.

Pengembangan sistem baru ini ssepenuhnya ditangani oleh tim TI internal VLM . mereka membangun sistem inti, yang dapat memenuhi kebutuhan 80% pelanggan. Sedangkan 20% sisanya memberi layanan terkostumisasi sebagaimana yang diinginkan pelanggan.

Meski target utam pasar VLM adalah para agensi real estate, namu pada kenyataannya banyak pelanggan lain yang memanfaatkan layanan VLM ini. Karenanya, perusahaan berusaha untuk menyesuaikan dengan kebutuhan para pelanggan, yakni membangun sistem inti yang akan memenuhi 80% kebutuhan pelanggan utama, sedangkan 20% sisanya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan baru.

Kustomisasi semacam itu dilakukan, misalnya VLM harus membuat piranti lunak SAP yang kebanyakan digunakan para pelanggan (karena pemesanan harus bernomor PO, sementara pesanan menggunakan sistem berbasis SAP).

Keselarasan antara Business Process, People, and Information Technology

Sistem Informasi yang baik harus mampu menyelaraskan bisnis prosesnya, people dan Teknologi informasinya. Ketiga komponen ini harus saling terkait satu sama lain. Ternyata VLM belum benar-benar bisa mengembangkan Sistem yang di ciptakannya tersebut. Sistem on line yang sekarang belum sepenuhnya berhasil, pelanggan mungkin dapat memesan secara on line, tetapi sistem pemesanan yang dilakukan oleh pelanggan belum terkoneksi dengan sistem produksi. Pesanan masih harus di transfer dari satu sistem ke sistem lainnya secara secara manual.

Dipandang dari perspektif pengguna (User), kesulitan terbesar yang dialami VLM adalah karena masing-masing kantor cabang telah memiliki koneksi dengan printer individual. VLM memposisikan dirinya dipasar sebagai in-house printer. Perusahaan yang menjalin kerjasama dengan VLM pertama kali adalah TMX Corporation (suatu agensi perumahan dengan 260 kantor cabang), TMX menilai perlu menjalin kerjasama dengan VLM karena dinilai memiliki keuntungan dari segi biaya pencetakan brosur. Agar mampu menciptakan brosur yang menarik, setidaknya 100 lembar, maka dibutuhkan 2500 orang dan 260 printer. Pengeluaran di kantor cabang pun sulit dikendalikan. Karenanya, TMX menyadari bahwa dengan menyatukan kebutuhan pencetakan undangan atau brosur kepada satu perusahaan, mereka dapat menghemat banyak biaya pencetakan mereka. Selain itu, kantor pusat dapat mengakses sistem informasi manajemen VLM untuk memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan masih sesuai dengan biaya anggaran. Namun seperti yang telah disebutkan, terjadi suatu penolakan yang bersifat teknis dari kantor cabang (yang merupakan pengguna). Karena masing-masing kantor cabang telah memiliki koneksi dengan printer indiviual, mereka enggan menggunakan sistem in-House Printer VLM. Meski ada permintaan dari kantor pusat untuk menggunakan VLM, mereka melakukannya dengan terpaksa.

Metode Pengembangan Sistem

Tujuan VLM menciptakan sistem tersebut adalah untuk menciptakan sistem percetakan on line terpadu yang memungkinkan pelanggan dapat secara cepat membuat dokumen dan memesannya ke VLM, tanpa harus berinteraksi dengan VLM. Dari kasus tersebut, dapat disimpulkan perusahaan hanya menciptakan suatu sistem pemasaran dan belum terintegrasi (terkoneksi) dengan sistem produksi. Hingga saat ini perusahaan belum menciptakan suatu sistem yang dapat mengintegrasikan sistem tersebut dengan sistem produksinya. Sehingga dapat disimpulkan perusahaan menggunakan metode pengembangan sistem bertahap. Karena mereka menciptakan sistem sendiri, maka mereka memiliki resiko kegagalan yang cukup tinggi. Dengan bertahap, maka apabila terjadi permasalahan atau kegagalan dalam penerapan sistem, biaya yang dikeluarkan tidak begitu besar. Selanjutnya, seandainya terjadi permasalahan timbul di tengah jalan, dapat segera langsung diperbaiki, dan tentu saja dapat mengurangi biaya yang timbul. Keuntungan yang paling penting dari penggunaan metoda ini di VLM adalah dapat memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan diri secara perlahan-lahan dengan sistem baru tersebut. Hingga mereka dapat bekerja dengan maksimal.

Pemanfaatan Project Management

Perusahaan menggunakan metode tersebut adalah dengan harapan dapat meminimalisasi resiko kegagalan implementasi. Tetapi ternyata tim proyek implementasi belum bekerja dengan baik, karena change management belum mampu menjadi jembatan perubahan dalam organisasi, hal tersebut dapat dilihat bahwa banyaknya resistensi dari user (kantor cabang perusahaan pelanggan). Selain itu tim proyek belum mampu memetakan business process perusahaan dengan baik, sehingga masih ada sistem yang tidak terintegrasi yaitu antara sistem pemesanan/penjualan (pemasaran) dan sistem produksi.

Keselarasan antara company direction dan IS Direction

Bahwa proyek tersebut sebenarnya memiliki arah pengembangan yang tepat, namun ternyata pada pengimplementasiannya muncul permasalahan. Perusahaan belum menciptakan Blue print yang dapat mempermudah user untuk mengoperasikan sistem tersebut. Tidak ada metode sosialisasi yang tepat untuk disampaikan dan kepada para user. Selain itu sistem-sistem yang lama belum seluruhnya terintegrasi dengan sistem yang baru dibuat tersebut.

Tantangan yang dihadapi oleh IS Departemen

Pasar pencetakan digital, seperti yang sedang digeluti oleh VLM saat ini, merupakan pasar yang sangat kompetitif. Dengan demikian, perusahaan harus mencari cara yang lebih berdaya saing, dan kemudian VLM lebih memilih untuk menempatkan diri sebagai in-house printers dari pada sekedar perusahaan percetakan sebagaimana dilakukan pesaing selama ini. Untuk menciptakan keunggulan bersaing, VLM harus mampu membangun sistem percetakan on-line terpadu.

Saat ini VLM sudah mampu menciptakan suatu sistem percetakan on-line terpadu baru, yang memungkinkan para pelanggan dapat secara cepat membuat dokumen dan memesannya ke VLM tanpa harus berinteraksi langsung dengan VLM.

Tantangan yang harus dihadapi adalah bahwa sebagian besar perusahaan mengerjakan sendiri kebutuhan pencetakan bahan-bahan pemasaran mereka. Sedangkan bisnis utama dari VLM adalah percetakan digital (in-house printers) sekaligus merancang dan membuat bahan-bahan pemasaran yang unik, menarik dan terkostumisasi. Oleh sebab itu VLM harus mampu memaksimalkan sistem yang di buat nya sendiri tersebut dan kemudian dapat memberikan keuntungan-keuntungan lebih atau value bagi para pelanggan (perusahaan) yang menggunakan jasa VLM. Sehingga pada akhirnya perusahaan memilih menggunakan jasa VLM dari pada membuat sendiri bahan-bahan pemasarannya sendiri.

Kesimpulan dan saran

Keputusan perusahaan menciptakan suatu sistem baru tersebut sudah tepat. Dengan menggunakan sistem tersebut, maka perusahaan memiliki daya saing lebih dibandingkan pesaingnya. Pasar percetakan digital merupakan pasar dengan margin yang bisa dikategorikan kecil, namun memiliki tingkat kompetitif yang tinggi. Dengan penciptaan sistem baru tersebut, VLM dianggap memiliki daya sain dan keunggulan dimata pelanggan (yaitu para agensi), karena VLM mampu menciptakan produk yang bermutu tinggi, rancangan yang menarik, dan yang paling utama, dapat mengurangi biaya pencetakan pelanggan (karena pelanggan dapat menentukan sendiri jumlahnya, stok kertasnya, metoda distribusinya, dan lain sebagainya). Ditambah lagi, pelanggan dapat memesan tanpa harus berinteraksi langsung dengan VLM, dengan menggunakan aplikasi berbasis web tersebut.

Namun dijelaskan, sistem on line berbasis web ini, yang memungkinkan pelanggan membuat dan memesan pencatakan dokumen, sistemnya belum terkoneksi ke sistem produksi. Pesanan masih harus ditransfer dari satu sistem ke sistem yang lainnya secara manual.

Hal tersebut dapat dimaklumi. VLM menggunakan teori pendekatan bertahap, dimana pembuatan sistem dilakukan penyempurnaan sedikit demi sedikit. Namun diharapkan kedepan, kedua sistem ini (pemasaran dan produksi) menyatu menjadi suatu database online tunggal. Dengan begitu, para pelanggan dapat memperoleh laporan mengenai pesanan nya secara seketika (real time) sekaligus dapat memantau proses produksi pesanannya. Pengintegrasian sistem tersebut juga memberikan manfaat bagi VLM, karena dapat memantau kinerja pencetakan cabangnya di Irlandia dan Inggris atau di negara lainnya. Fasilitas produksi pun dimungkinkan dibuat secara jarak jauh (di mana saja), sebab menggunakan sistem on-line.

Saat ini pelanggan utama VLM adalah para agensi. Di masa yang akan datang, seharusnya VLM mampu memberikan pelayanan kepada pihak yang bersifat personal, misalnya pencetakan brosur tujuan wisata, dimana kota atau negara yang akan dikunjungi, kapan dan berapa besar biayanya, berapa besar anggaran yang disediakan oleh pelanggan, dll)


Sumber : Information Technology, Communications and e-Business Magazine

Volume II No. 17-Mei-Juni 2004

Selasa, 02 September 2008

AMPLI ATAU ‘PANDUAN ANTI KESALAHAN UNTUK TONE GITAR’

Semoga sekarang kamu sudah mengetahui bahwa yang paling penting dalam musik rock adalah penampakan luar. Memilki sebuah gitar berlogo Fender, di mata para pemain, adalah lebih baik dibandingkan yang berlogo Squiler. Ketika Oasis merilis album perdana mereka, banyak orang menganggap mereka seperti The Beatles – terutama karena Noel mengenakan topi bergaya john Lennon. Dan tentu saja, dua tumpuk Marshall kelihatan lebih keren daripada satu Marshall.
Namun beberapa orang akan berusaha untuk meyakinkanmu bahwa yang terpenting perihal gitar adalah tone-nya. Dan untuk mengenali tone, kamu perlu mengetahui selu beluk ampli. Di zaman dulu, sebuah ampli didesain untuk memproduksi sound gitar sebersih mungkin. Sekarang sudah tidak lagi. Dewasa ini memiliki ampli yang tepat sama pentingnya dengan….well, memiliki pick yang warnanya pas.

AMPLI TABUNG
Kamu akan sering mendengar bahwa ampli tabung lebih disukai daripada model transistor atau ‘solid-state’, tapi sebenarnya banyak orang yang mengatakan hal ini tak mengerti apa yang mereka ucapkan. Kamu tak bisa menyebut dirimu gitaris rock kecuali jika kamu punya sikap yang kelas perihal ampli tabung ini.
Umunya, pilihan ampli tabung lebih aman – pertama, kebanyakan pemain pro memilih ampli tabung, sehingga kamu berada di pihak yang aman. Kedua, memihak teknologi kuno dengan menggambarkan sebagai ‘klasik’ atau ;legendaris’ adalah lebih mudah dibandingkan berusaha memuji barang-barang mutakhir karena sifatnya ‘mungil’ atau ‘andal’. Anggap saja amplimu sebuah mobil – apakah kamu lebih senang dengan Aston Martin tahun 1960-an atau Corolla baru?

TIPS UNTUK TONE
10 tips untuk tone gitar rock yang dahsyat
1. Gunakan gitar yang tepat! Pickup tipe Les Paul atau Humbucker lain untuk tone rock yang gemuk, tebal, sementara tipe Strat untuk sound nge-blues yang menggigit. Kamu tak akan mendapatkan sound rock yang memuaskan dari Strat. Kecuali kamu adalah Jimi Hendrix atau Carlos Santana. Atau The Edge. Selain nama-nama ini, mustahil untuk mendapatkan tone rock yang layak dari sebuah Strat. Oh ya, ada satu lagi…..Ritchie Blackmore.
2. Gunakan pickup yang tepat! Neck pickup yang bagus untuk lead yang hangat dan tone-nya pertengahan, namun untuk selebihnya, bila kamu menginginkan rhytm yang menghentak-hentak dan lead yang melengking, bridge pickup-lah yang perlu kamu pilih. Tolong buka penuh pengatur tone-nya!
3. ingat, semakin anyak distorsi yang kamu gunakan, semakin sulit mendengar apa yang sedang terjadi. Ini bisa menghancurkan permainan gitar rhytm…
4. ...namun bila kamu memainkan lead nada tunggal, gain setting yang amat tinggi bisa meningkatkan sustain, menciptakan harmonik yang luar biasa, dan membuat gitarmu terdengar lebih mahal ketimbang harga sebenarnya.
5. Bila kamu memakai kompresor, letakkan sebelum distorsi dalam rangkaian efek untuk menghindari feedback mikrofonik. Ini tentu bila kamu menghargai gendang telingamu.
6. Untuk menghaluskan suara lead-mu, tambahkan delay kira-kira 200-400ms untuk tone yang terdistorsi, dan aturlah antara 20% sampai 50% dari sinyal utama. Hal in mebuat solo apapun berubah dari vespa yang terbatuk-batuk di jalan berlubang menjadi sebuah Ferrari yang meluncur diatas danau beku. Dan Sean Connery di balik kemudinya.
7. Bagian lead rock kadang-kadang bisa ditingkatkan kualitasnya dengan menaikkan midrange sedikit…
8. …dan permainan rhytm bisa diperindah dengan sedikit mengurangu mid dari sound keseluruhan.
9. Kamu bisa lolos dengan tone gitar yang jelek bila vibrtomu bagus…
10. …dan begitu juga sebaliknya.

Tipe dan Karakter GITAR


Yang lebih penting dibandingkan teknik, tone ampli, bahkan model rambutmu adalah tipe gitar yang kamu pakai. Gitaris yang permainannya amburadul bisa lolos dari cercaan bila dia memiliki sebuah instrument yang menjadi dambaan para gitaris. Logikanya seperti ini; bila kamu melihat seseorang memainkan sebuah gitar yang harganya lebih mahal ketimbang harga rumahmu, kamu akan cenderung berpikir bahwa dia tak akan mengeluatkan uang sebanyak itu kecuali bila dia bisa menghasilkan yang terbaik dengan alat itu.
Tentu saja seringkali berarti bahwa mereka memiliki banyak uang daripada kaum. Namun akuilah, ketika kamu melihat sekilas gitar itu tergelaetak dalam hard case-nya, kamu tentu berpikir bahwa pemiliknya adalah pemain yang lebih baik dibandingkan dirimu, kan?
Berikut ini adalah daftar gitar untuk kamu pertimbangkan bila kamu ingin memperoleh penghargaan tinggi dalam komunitas rock. Penggunaan jargon tentu saja dimaksimalkan untuk memudahkanmu.

GIBSON LES PAUL
Data umum:
Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952 (model Gold Top). Didesain oleh gitaris yang namanya terpampang pada gitar tersebut. Humbucker menggantikan pickup koil tunggal pada tahun 1957. memiliki berbagai tipe (Les Paul Junior, Les Paul Special, Les Paul Deluxe,dll). Namun yang paling terkenal adalah Standard dan Custom.
Nama-nama Tenar:
Garry Moore, Jimmy Paige, Paul kossof, Joe Perry, Slash, james Dean Bradfield.



Desain:
Solid body (awalnya terbuat dari mahoni) dengan bagian atas yang melengkung, dua humbucker pickup dengan tiga saklar selektor. Dua volume dan dua pengontrol tone.
Sound:
Les Paul ingin gitar ini memilki sustain 20 detik (itu sebabnya mahoni yang dipilih), dan ini adalah karakteristik utamanya yang paling tersohor. Kombinasi konstruksi yang padat dan pickup dengan output tinggi membuatnya cocok untuk sound yang memiliki gain tinggi berdistorsi panjang (kecenderungan rock-blues para gitaris yang disebutkabn diatas). Kata sifat yang khas mencakup singing (bernyanyi), ringing (berdering), stinging (menyengat), swinging (nge-swing, hanya untuk para jazzer), gunslinging (piawai menggunakan ‘senjata’ hanya untuk para dewa gitar).
Fakta yang perlu diketahui:
Beberapa Les paul meiliki cutaway ganda dan bagian atas yang rata (flat top) – model ini disebut ‘SG – Style’. Namun umunya nama Les Paul digunakan oleh para pemain untuk menggambarkan gitar yang bagian atasnya melengkung (arch-top), dengan cutaway tunggal.
Opini Instan:
Lancarkan bualan apa saja tentang sustain, misalnya: “Sustain Les Paul tuaku benar luar biasa, namun itu karena aku mendapatnya dari orang yang kenal pengantar susu yang biasa ngirim susu ke rumah Clapton tahun ‘64”.
Kritik yang bisa diterima:
Gantungkan gitar mahoni padat (solid) dengan strap pada pundakmu untuk konser selama dua jam, lalu pakai gitarmu sendiri….

FENDER STRATOCASTER
Data Umum:
Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1954. sejak saat itu desainnya tak berubah. Beberapa model diproduksi di Jepang mulai awal tahun 1990-an, dengan merk Squier. Strat sekarang dibuat di negara-negara berikut (disusun berdasarkan harga dan kualitas tertinggi sampai terendah): Amerika Serikat, Jepang, Korea, Meksiko, dan Cina. Secara tekni pickup ber output rendah dan fret-nya yang tinggi membuatnya tak sesuai untuk musik rock, namun banyak sekali pemain yang berusaha dan hasilnya tak mengecewakan.
Nama-nama tenar:
Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore, The Edge, Jeff Beck, Crispian Mills, Eric Clapton, George Harrison, David Gilmour.
Desain:
Tiga pickup dengan koil tunggal, cutaway ganda, solid body. Floating bridge vibrato unit (namun untuk whammy-bar gila-gilaan yang serius kamu butuh sebuah unit pengunci).
Sound:
Umumnya lebih cerah dibandingkan gitar-gitar rock lainnya karena pickup koil tunggalnya. Kata sifat yang menempel pada gitar ini mencakup sparkling (berkilau), glassy (bening), sharp (tajam), honking (keras menghentak), bell-like (seperti bel), squealing (melengking), crisp (garing).
Fakta yang perlu diketahui:
Scratchplate satu lapis digantikan oleh versi tiga lapis berwarna putih/hitam/putih pada tahun 1959. mengesankan pengguna Strat lainnya adalah karena scratchplate lapis tunggal mereka (amat umum untuk versi kopiannya) “didasakan pada tahun ‘57”.
Opini instan:
“squier Jepang awal tahun 80-an pada kenyatannya lebih baik ketimbang Stat Amerika saat itu”. (berlaku untuk beberapa kasus, tapi pernyataan yang terlalu mengeneralisasir seperti ini tak cukup untuk bisa meyakinkan semua orang).
Kritik yang bisa diterima:
Tiruan yang lebih murah cenderung mudah terpengaruh oleh feedback mikrofon, dan sebagian besar Strat memunculkan dengungan kecuali kamu membeli pickuo pengganti.

FENDER TELECASTER
Data Umum:
Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1948 sebagai ‘Broadcaster’ namun diubah karena perusahaan Gretsch telah mebuat drum dengan nama yang sama. Belakangan berbagai pilihan sudah tersedia, termasuk dengan humbucking pickup, semi-solid body, dan bahkan dengan fernis paisley, namun Tele klasik yang kita tahu dan cintai sekarang ini nyaris persis sama dengan yang diproduksi 50 tahun yang lalu.
Nama-nama tenar:
Keith Richards, Bruce Springsteen, Chrissie Hynde, Graham Coxon.
Desain:
Dua pickup berkoil tunggal, sakelar tiga fungsi, satu volume, satu tone. Tanpa tremolo block. Tanpa switching yang kompleks. Tanpa kontur yang aneh-aneh. Sebuah Tele pada dasarnya adalah sebuah papan berdawai.
Sound:
Sedikit lebih ‘gemuk’ dibandingkan Strat namun tone-nya tak sebulat Les Paul. Bila disambungkan dengan ampli/efek yang tepat, bridge pickupnya dapat menghasilkan sebuah sound ‘menggeram’ yang tak bisa ditiru oleh gitar lain. Kata sifatnya mencakup cutting (tajam), gutsy (berani), dan biting (menusuk). Kamu pasti mengerti.
Fakta yang perlu diketahui:
Ada gitar Fender yang disebut Esquire yang pada dasarnya adalah sebuah Tele dengan bridge pickup saja (lebih murah dan lagi pula sebagian besar rock jarang yang menggunakan neck pickup). Namun karena alasan tertentu, orang-orang masih lebih menyukai Tele…
Opini Instan:
“sebuah instrument yang solid, fungsional, seperti Sten gun…” (Keith Richards)
Kritik yang bisa diterima:
Hanya memiliki 21 fret, jadi bila kamu ingin memainkan acrobat metal pada ujung neck, kamu jelas salah pilih gitar….

POLA-POLA RHYTM



Bila kamu harus tampil menggertak untuk sebuah konser rock, kamu harus meyakinkan semua anggota band bahwa kamu paham ‘kocokan rock’-mu, karena itu kemampuan memainkan beberapa gaya pengiringan dasar menjadi sangat penting.
Berikut ini adalah 10 pola rhytm dan picking, dalam urutan tingkat kesulitan, yang digunakan oleh para gitaris rock ketika bermain dalam sebuah band dengan seorang penyanyi atau pemain utama.

TIPS RHYTM
  • Hampir semua pemain rock menggunakan pick ketimbang jarinya saat memainkan rhytm. Bila kamu memainkan birama 4/4, secara umum kamu sebaiknya menggunakan kocokan ke bawah, bukan ke atas.
  • Letakkan telapak tangan yang berfungsi untuk memetik secara perlahan pada dawai-dawai dekat bridge untuk memainkan palm-mute, lalu mainkan kocokan ke bawah 8-to-the bar dengan sebuah pick. Hal ini penting untuk gaya rock yang lebih heavy.
  • Umumnya hindarilah akord major terbuka seperti G, C, D dan lain-lain –akord tersebut tak bersuara sebagus ‘power chords’.
  • Kesalahan yang umum terjadi adalah bahwa distorsi yang lebih banyak menghasilkan suara yang lebih heavy. Hal ini jarang terjadi karena bila kamu mentup mix keseluruhan dengan distorsi, agresivitas akord tersebut hilang sehingga mix keseluruhan tdak ‘nge-rock’.
  • Jangan kocok semua senar terus menerus. Kebanyakan bagian rhytm – efek itu membuat suara keseluruhan menjadi campur baur.
  • Tak ada istilah penyeteman ‘sudah mendekati rock and roll’. Bila gitarmu fals, permainanmu rhytmi-mu akan selalu terdengar tidak pas. Belilah tuner elektrik dan segera manfaatkan!
  • Mainkan aksen. Apakah terlalu banyak reverb untuk permainan rhytm–mu harus dimainkan dengan volume yang sama?
  • Jaga kedisiplinan. Jangan biarkan konsentrasimu mengembara kemana-mana bahkan jika yang kamu mainkan amat sederhana – permainan rhytm yang baik seringkali menonjolkan sangat sedikit variasi.

SEJARAH ROCK dan "siapa saja yang pantas dibicarakan pada masa itu"

Ketika diwawancarai, seorang rocker sejati akan sering merujuk pada blues era awal. Kamu pasti tahu pernyataan-pernyataan semacam: “tentu, sekarang ini kita terjangkiti thrash-industrial-speed-punk-techno-metal, namun cepat atau lambat kita akan kembali ke akar dan membuat album berisi karya-karya Robert Johnson”.

ASAL-USUL
Musik rock yang kita ketahui sebagian besar diturunkan dari R&B, jadi bila kamu ingin menyebutkan nama-nama panutan, era terbaiknya adalah tahun 1950-an. Tak diragukan lagi, Chuck Berry adalah gitaris paling berpengaruh dari era ini. Setiap musisi rock dari empat dekade terakhir berhutang sesuatu padanya, dan banyak teknik yang kita terima begitu saja sebenarnya muncul pertama kali dalam rekamannya.
Aerosmith tak akan menggunakan palm-mute downstroke kalau bukan karena Chuck. Sex Pistols tak akan memainkan akord 8-to-the-bar yang menghentak-hentak tanpa pengaruh dari orang besar ini. Dan Keith Richards dari The Rolling Stones mengatakan bahwa pada mulanya dia tak akan bermain gitar bila dia tidak mendengarkan single awal Berry di label rekaman Chess.
Eddi Cochran (mungkin dia adalah jagoan gitar pertama) dan Duane Eddy (seorang instrumentalis rock pertama) layak disebutkan. Bahkan Hank Marvin (nama yang tak lazim kamu sebutkan di dalam ruangan yang penuh dengan rocker gondrong) adalah seorang innovator, dia adalah pemain Stratocaster pertama di Inngris, juga pelopor penggunaan bending dengan whammy-bar.
Disamping kenyataan bahwa banyak band klasik rock bermula pada tahun 60-an (The Stones, The Kinks dan The Who, tiga diantaranya), kebanyakan plilhan nama yang muncul pada akhir dekade tersebut. Bila kamu menguasai Hendrix, era awal Pink Floyd, Jefferson Airplane, dan Cream, kamu tak perlu mundur lebih jauh lagi.


TAHUN 1970-an
Dekade ini adalah dekade yang paling mudah untuk didiskusikan oleh seorang calon guru rock, karena sulit sekali melakukan kesalahan di sini. Tak akan ada yang mendebat penegasanmu perihal pengaruh Jimmy Page pada permainanmu. Rekaman awal Thin Lizzy dan Van Halen masih dianggap peling kredibel diantara para veteran rock.
Tentu saja tak mungkin mengabaikan kenyataan bahwa sekitar era itu, Heavy Metal mulai menancapkan kuku-kukunya di tangga-tangga album. Sulit untuk memisahkan para pemainnya dari segenap aksesoris mereka (tengkorak, salib, helm Viking, symbol mistis, dan lain-lain) jadi bila kamu harus mengangkat tokoh-tokoh Heavy Metal tahun 70-an, setidaknya pilih satu yang kostumnya membanggakan bila kamu kenakan.

TAHUN 1980-an
Pada periode ini sound gitar, jumlah penonton, dan model rambut meledak secara bersamaan. Banyak band yang pertama kali melakukan rekaman pada tahun 70-an menikmati sukses yang berkelanjutan (Queen, AC/DC, Dire Straits, ZZ Top). Namun, perkembangan synthesizer akhirnya malahirkan keturunan yang sah, yaitu band Adult oriented Rock.
Apapun pendapatmu tentang band-bang AOR seperti REO Speedwagon, Journey dan Foreigner, menyebutkan satu lagu mereka sudah merupakan tindakan bunuh diri, apalagi ketahuan memiliki satu album mereka. Fonomena lain yang juga muncul pada dekade ini adalah para virtuoso tapping. Hanya beberapa tahun setelah munculnya album perdana Van Halen, gitaris seperi Vinnie Moore, Joe Striani, Jennifer Batten, Steve Vai, dan Paul Gilbert membuat komunitas pemain gitar terpesona oleh teknik instrumental mereka.
Sebagai contoh, baik Yngwie Malmsteen maupun Steve Vai adalah para pemain yang hebat (mereka bahkan pernah bermain di band yang sama dalam waktu yang berbeda), manun nama Vai amat positif bagi para gitaris.

TAHUN 1990-an
Di tahun-tahun ini, pada tataran tertentu, teknik permainan gitar tingkat tinggi mengalami kemunduran.
Kurt Cobain dan Noel Gallagher, misalnya, adalah dewa gitar bagi jutan orang namun keduanya bukanlah pemain yang mahir. Terlalu berkosentrasi pada teknik bisa meruntuhkan reputasimu di lingkup komunitas tertentu; kritik terburuk yang bisa kamu lontarkan tentang orang lain adalah dengan mengatakan “dia bagus, tapi terlalu delapan puluhan”. Bagaimanapun juga, saat ini masih terdapat beberapa pemain yang piawai di arena rock –Kim Thayill dari Soundgarden, Dave Navvaro nya Red Hot, gitaris eks Living Colour Vernon Reid dan sebagainya, tapi pada umunya dewa gitar rock (Eric Clapton, Jimi Hendrix, Marx Knopfler) hampir tak berubah dalam 20 tahun terakhir.
A

MASUKI ABAD 21 DENGAN GERTAKAN
Jadi, penggertak rock abad 21 harus merupakan pemain yang baik, tapi tidak terlalu baik. Bila teknikmu sudah amat canggih, coba turunkan kualitas permainanmu dengan menambahkan banyak dirtorsi sehingga tak ada orang yang bisa mendengarkan dengan baik.
Bila kamu bukan seorang pemain yang mahir, sekali waktu kamu masih perlu beberapa lick impresif. Dengan lick itu kamu bisa perlihatkan pada penonton bahwa kocokanmu pada satu akord secara terus menerus sebenarnya adalah sebuah wujud pengendalian musikal, bukan kekurangan ide. Pada akhirnya tentu saja pendulum akan mengayun kembali dan teknik akan kembali menjadi panglima. Tapi begitu saat itu tiba kamu akan sudah memiliki cukup waktu untuk berlatih kan?